Saat musim hujan tiba, seringkali kita mendapati
terjadinya petir disertai kilatan cahaya yang menggelegar. Petir dan kilat
merupakan salah satu fenomena alam yang kadang merugikan kehidupan manusia dan
alam sekitarnya.
Menurut Wikipedia Indonesia, petir atau halilintar merupakan
gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan, ditunjukkan dengan munculnya
kilatan cahaya di langit yang menyilaukan sesaat (kilat), kemudian disusul dengan
suara menggelegar (guruh). Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya
perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. Prinsip dasarnya
kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.
Energi dari pelepasan muatan listrik di awan begitu besarnya
sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu
geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat
menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian
raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang
dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata
memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang
menggelegar. Ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar
dan stabil, lompatan listrik (electric discharge) yang terjadi pun akan
merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Besar medan
listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000
volt per meter.
Petir datang ketika langit tiba-tiba menjadi gelap disertai
angin datang begitu cepatnya dan awan yang menjulang tinggi menyerupai bunga
kol berwarna keabuan-abuan, kemudian udara terasa pengap. Awan ini biasanya
disebut dengan awan petir CB (Comulunimbus) Dalam musim penghujan seperti saat
inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk. Bangunan bumi yang kerap sebagai
penghantar petir di bumi, merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan,
pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip. Pertama kita akan melihat cahaya
kilat dulu baru dapat mendengar bunyi gemuruh dari petir.
perbedaan waktu melihat dan mendengar petir |
Proses Terjadinya Petir
Secara fisika, petir merupakan gejala alam yang bisa kita
analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan
(bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi
(dianggap netral). Seperti kita ketahui, kapasitor adalah sebuah komponen pasif
pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage).
Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan
bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan
bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan yaitu karena partikel-partikel
penyusun awan bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya
dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan
berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif
berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi
cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan
ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan
muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu
menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih
sering terjadi pada musim hujan dibandingkan cuaca cerah, karena pada keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah
mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka
petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Sedangkan terjadinya sendiri secara lebih detail disebabkan oleh
2 teori, yaitu Ionisasi dan gesekan antar awan.
a. Proses Ionisasi
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
b.Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastic yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
Petir terjadi diakibatkan terkumpulnya ion bebas bermuatan negatif dan positif di awan, ion listrik dihasilkan oleh gesekan antar awan dan juga kejadian Ionisasi ini disebabkan oleh perubahan bentuk air mulai dari cair menjadi gas atau sebaliknya, bahkan padat (es) menjadi cair.Ion bebas menempati permukaan awan dan bergerak mengikuti angin yang berhembus, bila awan-awan terkumpul di suatu tempat maka awan bermuatan akan memiliki beda potensial yang cukup untuk menyambar permukaan bumi maka inilah yang disebut petir.
b.Gesekan antar awan
Pada awalnya awan bergerak mengikuti arah angin, selama proses bergeraknya awan ini maka saling bergesekan satu dengan yang lainya , dari proses ini terlahir electron-electron bebas yang memenuhi permukaan awan. proses ini bisa digambarkan secara sederhana pada sebuah penggaris plastic yang digosokkan pada rambut maka penggaris ini akan mampu menarik potongan kertas. Pada suatu saat awan ini akan terkumpul di sebuah kawasan, saat inilah petir dimungkinkan terjadi karena electron-elektron bebas ini saling menguatkan satu dengan lainnya. Sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi.
Petir akibat gesekan antar awan |
untuk lebih jelasnya mari kita saksikan video ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar